Jadikan Penyuluh Pertanian Ujung Tombak Legislator Dukung Bimtek Kementan

From Men's
Jump to: navigation, search

SariAgri - Selama ini keberadaan petani dan penyuluh yang merupakan SDM sektor pertanian kerap dikesampingkan dan diabaikan. Padahal mereka adalah ujung tombak yang keberadaanya patut dipertahankan.
Anggota Komisi IV DPR RI Muslim mengapresiasi program bimbingan teknis (bimtek) yang dilakukan Badan Penyuluh dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan terhadap petani dan penyuluh Indonesia.
Menurut dia, program itu sudah tepat sasaran karena kemampuan penyuluh dan petani menentukan maju tidaknya sektor pertanian Indonesia.
"Saya apresiasi BPPSDMP yang fokus mengembangkan kemampuan penyuluh. Buat saya, kemampuan penyuluh akan mengaitkan sinergi antara program pusat dengan implementasi di lapangan," ujarnya.
Muslim mengatakan petani dan penyuluh adalah ujung tombak sektor pertanian yang keberadaanya patut dipertahankan.
"Jadi sekali lagi saya pikir apa yang dilakukan PPSDM itu memiliki dampak yang bagus, terutama dalam menjadikan penyuluh sebagai ujung tombak pertanian Indonesia," katanya.
Baca Juga: Ekspor Buah Thailand Naik Fantastis 107 Persen, Bagaimana Caranya? Berkah Panen Sela, Durian Lahat Banjiri Pasar Kota Palembang
Senada dengan Muslim, Anggota Komisi IV lainnya, Yessy Melania mengatakan semua program pertanian membutuhkan peran penyuluh sebagai kelompok yang menjalankan fungsi koordinasi langsung dengan petani. Dia menyebut apa yang dilakukan BPPSDMP sebagai langkah konkret dalam mengimplementasikan program pertanian.
"Kami apresiasi BPPSDMP terkait perlunya ditambah bimtek-bimtek penyuluh. Inilah langkah konkret yang harus kita dukung. Tapi saya harap ini bukan sebatas seremonial saja, tetapi implementasi konkrit," katanya.
Menurut Yessy, program Kementan merupakan program tepat sasaran. Media Pertanian Indonesia Namun berdasarkan catatannya, masih ada program yang belum tertangani dengan baik seperti keternatasan infrastruktur.
"Program-program Kementan ini sangat baik tidak ada yang buruk. Hanya saja, banyak warga di dapil saya yang tidak tahu apa saja program pertanian pusat. Kemudian juga infrastrukturnya terbatas," tutupnya.
Video terkait: