Afghanistan Gelontorkan Dana Rp198 Miliar untuk Majukan Pertanian

From Men's
Jump to: navigation, search

SariAgri - Kementerian Pertanian, Irigasi dan Peternakan Afghanistan berencana memberikan dana pinjaman kepada petani agar dapat meningkatkan produktivitas sektor pertanian.
“Kementerian Pertanian, Irigasi dan Peternakan akan meminjamkan 1,1 miliar afghani (sekitar Rp198 miliar) kepada 14.300 petani melalui Dana Pengembangan Pertanian (Agricultural Development Fund/ ADF), pinjaman ini diberikan untuk jangka waktu tiga hingga lima tahun,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan yang di-posting di situs webnya, seperti dilansir dari Xinhua Net.
Pada hari Minggu (30/5), Kementerian Pertanian Afghanistan menandatangani perjanjian dengan empat perusahaan keuangan lokal, yaitu First Microfinance Bank, OXUS Afghanistan, FINCA-Afghanistan dan Tarh-e-Naw Company. Empat lembaga penyedia pinjaman itu akan memberikan pinjaman kepada para petani dan untuk kegiatan pertanian.
Direktur teknis Dana Pembangunan Pertanian (ADF) Kementerian Pertanian, Emal Arman, mengatakan bahwa lembaga-lembaga itu telah menyiapkan dana sebesar 13,2 miliar afghani (sekitar Rp2,4 triliun) sejak didirikan. Dari jumlah itu, lebih dari 10,4 miliar afghani (sekitar Rp1,9 triliun) telah dipinjamkan kepada 55.066 petani di 32 provinsi dari total 34 provinsi di Afghanistan.
Baca Juga: Viral, Wujud Nasi Ayam Geprek Harga Rp2.000 Bikin Netizen Tepok Jidat Asal Usul Nenek Moyang Semangka, Ternyata Berasal dari...
Lebih lanjut, Arman menjelaskan bahwa pinjaman itu telah disalurkan di berbagai bidang pertanian, termasuk perdagangan pertanian, asosiasi koperasi, peternakan, budidaya ikan, unggas, pengolah buah segar dan kering, eksportir, pabrik tepung, perusahaan peralatan pertanian, perusahaan dan peternakan lokal, serta importir pupuk kimia dan pengusaha pertanian lainnya.
Pemerintah Afghanistan telah mengambil langkah-langkah untuk berinvestasi di sektor pertanian karena hasil produksi sektor itu secara keseluruhan menurun secara drastis dalam beberapa tahun terakhir akibat kekeringan serta pertempuran terus-menerus dan ketidakstabilan di daerah pedesaan.
Video Terkait 

Media Pertanian Indonesia Media Pertanian Indonesia