Selama Pandemi Mentan Klaim Ada 8 Juta Petani Baru di Indonesia

From Men's
Revision as of 13:38, 20 June 2021 by Bubbleface08 (talk | contribs)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to: navigation, search

SariAgri - Jumlah petani di Indonesia terus bertambah selama pandemi Covid-19, lantaran banyak masyarakat yang terdampak pandemi memilih menjadi petani.
Data tersebut diungkapkan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, ketika memberikan sambutan di acara penyerahan alat mesin pertanian (alsintan) kepada petani di Desa Wanasari, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (30/4).
Dalam sambutannya itu, Syahrul menyebut bila masyarakat yang kehilangan pekerjaannya di kota memilih kembali ke desa. Media Pertanian Indonesia Selain beralih profesi menjadi petani, aktivitas bertani juga membantu menghilangkan stres.
"Saat ini kurang lebih ada 8 juta petani baru. Semua yang di-PHK, putus kerja keluar dari perusahaan, mereka sekarang bertani supaya enggak stres juga," kata Syahrul.
Dia juga menerangkan, kebutuhan pangan yang tinggi akan menciptakan lapangan kerja baru di bidang pertanian. Selain itu, sektor pertanian memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia, di tengah pandemi Covid-19.
Untuk mendukung tren positif ini, pihaknya akan selalu memberikan dukungan terhadap petani. Salah satunya  memberikan bantuan alinstan, seperti di Desa Wanasari, Indramayu. Syahrul menyerahkan combine harvester 1 unit, traktor roda 4 sebayak 1 unit, traktor roda 2 sebanyak 4 unit dan pompar air 10 unit.
"Kami menyerahkan bantuan yang bapak presiden janjikan dalam dialog dengan kelompok tani, buruh tani. Media Pertanian Indonesia Ada beberapa mesin yang dibutuhkan dan hari ini kami sudah serahkan," tuturnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR, Ono Surono menilai, dalam kondisi apa pun  lapangan kerja di sektor pertanian selalu ada. Menurutnya masyarakat terutama para millenial diharapkan dapat melihat peluang ini.
Dia menambahkan, sudah banyak generasi milenial di daerah yang terjun menjadi seorang petani. Sebab, saat ini perusahaan yang mengurangi karyawan.
"Di era Covid ini salah satu bisnis yang terus jalan yakni bisnis pangan, jadi memang benar pertanian ini merupakan sektor paling kuat menghadapi dampak Covid-19," tuturnya.